Di
pondok pesantren Urwatul Wutqa Klaten, telah berlangsung pembinaan tilawatil
qur’an. Kali ini peserta sangat beruntung mengikuti acara yang dihelat Lembaga
Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) kabupaten Klaten, karena dibimbing
langsung oleh Hj. Maria Ulfah, seorang qari’ level Internasional. Meskipun
tidak bisa melihat wajah beliau secara langsung, namun peserta rela mengikuti
dari luar area.
Ruangan yang berukuran 100 m persegi praktis tidak bisa menampung semua peserta.
Ruangan yang berukuran 100 m persegi praktis tidak bisa menampung semua peserta.
Hj. Maria Ulfa |
Juara
qari’ nasional boleh silih berganti. Baik Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), maupun Seleksi
Tilawatil Qur’an (STQ) yang mempertandingkan beberapa cabang.Cabang Qira’ah yang paling popular dan
dianggap oleh peserta merupakan kelas yang bergengsi. Namun Bu Maria (biasa dipanggil demikian) tetap
belum tergantikan. Terbukti, hingga kini banyak daerah-daerah yang ingin
mengundang beliau hanya untuk membagi ilmu dan suaranya. Umur yang telah mencapai 56 tahun, tidak
menyurutkan motivasi beliau dalam memperkenalkan ayat-ayat al-Qur’an yang
dilagukan dengan indah. Stamina beliau masih
terhitung prima. Suaranya masih nyaring dan bening. Dari pukul 10.00 pagi
hingga 16.00, dengan jeda hanya 1 jam, suara tidak berubah sedikitpun. Cengkok lagu yang dibawakan
masih tetap sama.
Seperti
biasa, di akhir sesi dilaksanakan tes untuk mengetahui seberapa jauh daya serap
peserta pelatihan. Peserta yang ditunjuk diberi keleluasaan untuk memperagakan
sesuai dengan lagu yang ditentukan. Pembimbing belum akan beranjak ke peserta
berikut sebelum peserta yang ditunjuk mampu melantunkan jenis lagu. Acap kali
seorang peserta harus mengulang sampai 6 kali. Tapi memang begitulah. Dengan
sabar dan telaten, beliau tetap setia menunggu hingga peserta benar dalam membawakan sebuah lagu.
Ada dua macam lagu indah al-Qur’an (qiro’ah)
yaitu Makawwi dan Misri. Dalam perjalanan menembus waktu, lagu makawwi kurang
berkembang karena memiliki sifat statis. Hal ini karena dipengaruhi oleh mazhab
Hambali dan Maliki. Sebaliknya, jenis lagu misri berkembang dengan pesat karena
dinamis sehingga banyak disukai oleh qari’ terutama pada ajang MTQ. Aliran
irama misri inilah yang kemudian berkembang pesat di Indonesia. Hal ini juga
dipengaruhi oleh mazhab Syafi’i dan Hanafi yang memberikan hukum Mustahab
(dianggap baik dan digalakkan).
Karena disukai bukan saja oleh qari’ tapi
juga masyarakat pecinta ayat al-Qur’an yang dilagukan dengan indah, maka jenis
iramanyapun mengalami perkembangan dan membentuk modifikasi. Semula lagu jenis
misri hanya 7 macam yaitu : bayyati, shaba, hijaz, nahawand, rasyd, syika dan
jiharkah. Tetapi berkembang semisal : Bayyati Nawa variasi Syari, Hijaz awwal maqam, Nahawand soal, Rast
‘alan nawa soal dll.
MP3 nya bisa anda download disini:
2. http://emhamultimedia.blogspot.com/ (MP3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar