Senin, 26 September 2011

IDA LAILA

Ida Laila (terlahir dengan nama Murah Ati, Petukangan, Surabaya 1943), adalah penyanyi lagu-lagu Melayu (dangdut) di era awal 1960 hingga 1980-an. Namanya populer lewat lagu Keagungan Tuhan karangan A. Malik Bz. (1965, direkam ulang 1976), Siksa Kubur (ciptaan S. Achmadi, dinyanyikan ulang oleh Rita Sugiarto dan, bahkan OM PSP), dan Sepiring Berdua. Lagu-lagunya melankolis dan liriknya "penuh derita", sesuai dengan karakter suaranya.

Ida tampil pertama kali bersama OM Sinar Kumala Surabaya, pimpinan A. Kadir (almarhum). Setelah itu, beliau pun bergabung dengan berbagai grup seperti OM Awara, OM Sonata, dan OM Sanata dan lain-lain. Dengan OM Awara, penyanyi ini melahirkan sedikitnya 18 album piringan hitam. Bersama OM Sinar Mutiara meluncurkan tujuh buah album. Diiringi OM Sonata beliau menelorkan empat atau lima album.

Di usia yang semakin matang, Ida Laila yang menikah dengan Mulyono ini memilih lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Apalagi setelah ia pulang berhaji pada 1994. Penyanyi legendaris ini mengaku sibuk dengan kegiatan dakwah Islam. Ceramah di mana-mana, jadwal padat. Dia tak tertarik lagi pada dunia hiburan yang glamour.


Buat apa? Bukan masanya lagi. Dia toh sudah kenyang asam garamnya kehidupan, dielu-elukan sebagai artis kelas satu di Indonesia dan negara-negara serumpun. Sekarang Ida Laila lebih dikenal sebagai ustadzah yang sangat diminati di Jawa Timur. Dakwahnya mengena, apalagi para pendengar umumnya punya memori kolektif tentang Ida Laila. Mereka (umumnya ibu-ibu) kagum dengan kepribadian Ida Laila yang santun, religius, membawa mereka ke jalan Tuhan, amar makruf nahi munkar. 

Ibu enam anak (satu meninggal dunia) serta nenek enam cucu ini hidup sederhana di  rumahnya Jalan Cancer 3 Surabaya. Surabaya. Rumahnya biasa-biasa saja kayak orang kebanyakan. Tak ada kesan bahwa dia bekas artis yang sangat berjaya di masa mudanya. "Saya sudah tidak ingin apa-apa lagi, kecuali ridla Allah. Saya berusaha menjalankan semua perintah Allah," ujar Ida Laila.
(Sumber : wikipedia, hurek.blogspot.com)
Tidak semua Lagu-lagu yang beliau dendangkan berkisah mengenai cinta dan dunia remaja saja, banyak juga lagu beliau yang bernuansa religius. Ada Sebuah lagu beliau yang berisi nasihat yang sangat baik yang tidak hanya beliau nyanyikan tetapi beliau praktekkan sendiri dalam kehidupan beliau yaitu  'Hidup Sederhana'. Syairnya sbb:
Makanan tak perlu yang enak
Yang penting vitaminnya banyak
Pakaian tak perlu yang mahal
Yang penting tak sampai bertambal
Rumah tidak perlu yang mewah
Yang penting diatur yang indah
Karna hidup yang sederhana 
Akan membawa bahagia

Kaya kaya sih boleh saja
Asal hidup yang sederhana
Dengan hidup yang sederhana
'kan terciptalah hidup bahagia

Beberapa lagu religi lainnya:
  1. Allah
  2. Tiada Tuhan Selain Allah
  3. Adzan
  4. Firman Tuhan
  5. Hari Jum’at
  6. Hari Pembalasan
  7. Hidup Sederhana
  8. Masjidil Haram
  9. Munafik (pernah dirilis ulang oleh Ikke Nurjanah)
  10. Perbuatan Mungkar
  11. Perintah Ilahi
  12. Pintu Taubat
  13. Siksa Kubur
  14. Tasbih
  15. Ziarah  
ada sebuah lagu yang dirilis oleh Maher Zain (Maher Zen) yang berjudul Allahi Allah Kiya Karo ternyata memiliki kesamaan melodi  dengan lagu Ida Laila yang berjudul 'Allah' (lagu no. 1) diatas. Simak lagunya:

Allahi Allah Kiya Karo - Maher Zen MP3
download juga  Lirik & artinya   biar lebih mantap....

6 komentar:

  1. Saya sangat ingin ketemu Bunda Ida Laila lagu-lagunya menyejukkan hatiku tiap hari. Saya hawatir mendengar Bunda sakit. smoga baik-baik saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak, bagaimana caranya kalau mau mengetahui tentang propil riwayata hidup Hj. Ida Laila..?

      Hapus
  2. setelah banyak membaca tentang Bunda Ida Laila aku sebagai penggemar semakin kagum saja sampai rindu ingin ketemu. Berita tentang sakitnya bunda membuat aku cemas. Smoga Bunda baik-baik saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak, bagaimana caranya kalau ingin mengetahui tentang propil Hj. Ida Laiala,..?

      Hapus
  3. Yaa Allaaah... Saya kangen sama syair dan nadanya
    Bila kah bisa bertemu dengan beliau?
    Alamat Jl. Cancer No.3 kok susah dicari...

    BalasHapus